Mati Muda Akibat Kurang Gaul?

03.01 Edit This 0 Comments »
Hasil penelitian Georgia Mason dari tim Universitas Guelph, Kanada, mencatat bahwa gajah yang hidup di kebun binatang relatif memiliki umur yang lebih pendek jika dibandingkan dengan gajah yang hidup di alam liar.
Penelitian yang dilakukan terhadap 4500 gajah asal Asia dan Afrika yang hidup di kebun binatang di Eropa dan AS pada tahun 1960 - 2005 mencatat pada umumnya hewan tersebut mati muda. Hal ini berbeda dengan gajah yang hidup di hutan liar, yang rata-rata memiliki kesempatan hidup satu dekade lebih lama.
Hasil penelitian tersebut mencatat bahwa jangka hidup medium untuk gajah Afrika sekitar 17 tahun, sedangkan gajah yang berada di Taman Nasional Kenya masih hidup di usianya yang menginjak 56 tahun.
Gajah Asia di kebun binatang hanya memiliki kesempatan hidup sampai usia 19 tahun dan gajah pekerja yang berprofesi sebagai pemain sirkus di Myamnmar Timber Enterprise masih bekerja di usia 42 tahun.
Pemicu terbesar mati muda para gajah yang hidup di kebun binatang adalah stress berat karena ditempatkan di ruangan terbatas. Selain itu, tidak terpenuhinya kebutuhan bersosialisasi dan mengalami obesitas. (*/livescience.com/X-5 dalam Media Indonesia 17/12/08)
Ini memang penelitian terhadap gajah, bukan manusia.
Tetapi, jika gajah saja yang hidup dalam ketertutupan dan kurang pergaulan dengan sesamanya bisa stress berat, dan ini jadi salah satu faktor penyebab mereka mati lebih muda dibanding yang hidup di alam terbuka dan bersosialisasi (bergaul) dengan sesama,.......... gimana dengan manusia?
Ada kemungkinan juga manusia yang mengurung dirinya dan enggan bergaul dengan orang-orang di sekitar bisa juga mengalami tingkat stress yang lebih tinggi.
Jadi, sepertinya ungkapan bahwa silaturahmi (bergaul dengan baik) bisa memperpanjang umur benar juga ya?