kisah abu nawas melarang ruku dan sujud

22.04 Edit This 0 Comments »
Syahdan, Khalifah Harun al-Rasyid marah besar pada sahibnya yang karib dan setia, yaitu Abu Nawas. Ia ingin menghukum mati Abu Nawas setelah menerima laporan bahwa Abu Nawas mengeluarkan fatwa: tidak mau ruku’ dan sujud dalam salat. Lebih lagi, Harun al-Rasyid mendengar Abu Nawas berkata bahwa ia khalifah yang suka fitnah! Menurut pembantu-pembantu-nya, Abu Nawas telah layak dipancung karena melanggar- syariat Islam dan menyebar fitnah. Khalifah mulai terpancing. Tapi untung ada seorang pembantunya yang memberi saran, hendaknya Khalifah melakukan tabayun (konfirmasi) dulu pada Abu Nawas.

Abu Nawas pun digeret menghadap Khalifah. Kini, ia menjadi pesakitan. ”Hai Abu Nawas, benar kamu berpendapat tidak ruku’ dan sujud dalam salat?” tanya Khalifah dengan keras.

Abu Nawas menjawab dengan tenang, ”Benar, Saudaraku.”

Khalifah kembali bertanya dengan nada suara yang lebih tinggi, ”Benar kamu berkata kepada masyarakat bahwa aku, Harun al-Rasyid, adalah seorang khalifah yang suka fitnah?”

Abu Nawas menjawab, ”Benar, Saudara-ku.”

Khalifah berteriak dengan suara menggelegar, ”Kamu memang pantas dihukum mati, karena melanggar syariat Islam dan menebarkan fitnah tentang khalifah!”

Abu Nawas tersenyum seraya berkata-, ”Saudaraku, memang aku tidak menolak bahwa aku telah mengeluarkan dua pendapat tadi, tapi sepertinya kabar yang sampai padamu tidak lengkap, kata-kataku dipelintir, dijagal, seolah-olah aku berkata salah.”

Khalifah berkata dengan ketus, ”Apa maksudmu? Ja-ngan membela diri, kau telah mengaku dan mengatakan kabar itu benar adanya.”Abu Nawas beranjak dari duduknya dan menjelaskan dengan tenang, ”Saudaraku, aku memang berkata ruku’ dan sujud tidak perlu dalam salat, tapi dalam salat apa? Waktu itu aku menjelaskan tata cara salat jenazah yang memang tidak perlu ruku’ dan sujud.”

”Bagaimana soal aku yang suka fitnah?” tanya Khalifah.

Abu Nawas menjawab dengan senyuman, ”Kala itu, aku sedang menjelaskan tafsir ayat 28 Surat Al-Anfal, yang berbunyi ketahuilah bahwa kekayaan dan anak-anakmu hanyalah ujian bagimu. Sebagai seorang khalifah dan seorang ayah, kamu sangat menyukai kekayaan dan anak-anakmu, berarti kamu suka ’fitnah’ (ujian) itu.” Mendengar penjelasan Abu Nawas yang sekaligus kritikan, Khalifah Harun al-Rasyid tertunduk malu, menyesal dan sadar.

Rupanya, kedekatan Abu Nawas dengan Harun alRa-syid menyulut iri dan dengki di antara pembantu-pembantunya. Abu Nawas memanggil Khalifah dengan ”ya akhi” (saudaraku). Hubungan di antara mereka bukan antara tuan dan hamba. Pembantu-pembantu khalifah yang hasud ingin memisahkan hubungan akrab tersebut de-ngan memutarbalikkan berita.

SECUIL KEJU YAZID AL-BUSTHOMI

19.19 Edit This 0 Comments »
Abu Yazid Al Busthomi sejak kecil taat kepada Allah dan suka berbuat kebajikan. Kedua orang tuanya selalu menjaga diri untuk tidak makan kecuali yang halal. Abu Yazid, sejak dalam kandungan sampai disapih dari air susu ibunya, tidak pernah berkenalan dengan barang Syuhbat, apa lagi haram. Pada tahap awal Iradah ( Keinginan )nya, jika mendengar suatu kebaikan, beliau mudah lupa.

” Apakah ibu ingat pernah memakan sesuatu yang haram atau Syuhbat ketika mengandung atau menyusuiku, sebab jika mendengar kebaikan aku mudah lupa ? ” tanya Yazid Al Busthomi kepada ibunya.

” Anakku, suatu hari ketika sedang mengandung atau menyusuimu, aku melihat sepotong keju tergeletak di tempat fulan. Saat itu aku sedang mengidam, dan benar - benar menginginkan keju itu. Lalu ku ambil secuil keju dan kumakan tanpa sepengetahuan pemiliknya. “

Mendengar jawaban ibunya, Abu Yazid segera mengunjungi pemilik keju itu.

” Wahai fulan, dahulu ketika mengandung atau menyusuiku, ibuku telah memakan secuil kejumu. Sekarang aku mohon agar engkau sudi memaafkannya, atau engkau tetapkan berapa harga secuil keju itu, nanti aku akan membayarnya, ” kata Abu Yazid setelah bertemu pemilik keju.

” Ibumu telah kumaafkan dan apa yang ia makan telah kuhalalkan, ” kata pemilik keju.

Sejak saat itu, Abu Yazid tak pernah lupa, bila mendengar kebaikan. Anggota tubuhnya semakin ringan untuk berbuat kebajikan.

PENERAPAN DATA MINING DENGAN METODE INTERPOLASI UNTUK MEMPREDIKSI MINAT KONSUMEN ASURANSI (Studi Kasus Asuransi Metlife)

06.13 Edit This 0 Comments »
Dunia bisnis asuransi yang penuh persaingan membuat para pelakunya harus selalu memikirkan strategi-strategi terobosan yang dapat menjamin kelangsungan bisnis asuransi mereka. Salah satu aset utama yang dimiliki oleh perusahaan asuransi adalah data bisnis dalam jumlah yang luar biasa banyak. Ini melahirkan kebutuhan akan adanya teknologi yang dapat memanfaatkannya untuk membangkitkan pengetahuan-pengetahuan baru, yang dapat membantu dalam pengaturan strategi bisnis asuransi. Prediksi minat konsumen sangat penting bagi suatu perusahaan asuransi, dimana dengan adanya prediksi minat konsumen perusahaan asuransi dapat mengambil suatu keputusan atau strategi yang benar dan tepat bagi konsumennya. Teknologi data mining hadir sebagai solusi. Aplikasi data mining ini memanfaatkan data masukan berupa data nasabah, pendapatan nasabah, dan transaksi pembayaran premi asuransi. Dari data
tersebut, akan diolah dengan metode clustering dan untuk menganalisis data.
Definisi Data mining
Data mining adalah kombinasi secara logis antara pengetahuan data, dan analisa statistik yang dikembangkan dalam pengetahuan bisnis atau suatu proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, tiruan dan
machine-learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi yang bermanfaat bagi pengetahuan yang terkait dari berbagai database besar (TherlingK., 2006).

Data mining cerdas menemukan informasi di dalam data warehouse dimana laporan dan query tidak bisa ungkapkan secara efektif. Piranti data mining menemukan pola-pola di dalam data dan bahkan menyimpulkan aturan dari data
tersebut (Therling K., 2006). Ada tiga tipe metode yang digunakan untuk mengidentifikasi pola-pola di dalam data:
1. Model sederhana (query berbasis SQL, OLAP, pertimbangan manusia)
2. Model sedang (regresi, pohon keputusan, clustering)
3. Model kompleks (jaringan syaraf, induksi aturan lain)
Pola dan aturan ini dapat digunakan untuk memandu pengambilan keputusan dan meramalkan efek keputusan. Data mining dapat mempercepat analisis dengan memusatkan perhatian pada variabel yang paling penting.

Interpolasi Newton
Interpolasi Newton dinyatakan:
Pn(μ) = a0 + a1(μ- μ0) + a2(μ- μ0) (μ- μ1) + … + an(μ- μ0)…(μ- μn-1) …………[2.1]
Dengan nilai konstanta a0, a1, …, an yang bersesuaian. Maka fungsi Pn(μ) saat
μ = μ0 adalah titik yang dikenai proses interpolasi dan mempunyai suatu konstanta
yaitu a0
a0 = Pn(μ) = f (x0)
dengan cara yang sama pada μ = μ1 Fungsi Pn(μ1) adalah
f (x0) + a1(μ- μ0) = Pn(μ) = f (x1)
a1 =
1 0
1 0
x - x
f (x ) - f (x )
Metode Divided difference untuk ke-k
f [μi, μi+1, …, μi + k-1, μi + k] =
i
f f
i k
i i k i i k
μ μ
μ μ μ μ


+
[ + 1,..., + ] [ ,..., + − 1] .……...…[2.2]
maka bentuk polinomial Newton pers [2.1] menjadi
Pn(μ) = f[μ0] + f[μ0, μ1](μ-μ0) + a1(μ-μ0) (μ-μ1)
+ …+ an(μ-μ0) (μ-μ1)…(μ-μn-1) …………[2.3]
Pn(μ) = f[μ0] + Σ=
n
k 1
f[μ0, μ1, …, μk] (μ-μ0) …(μ-μk-1) …………[2.4]
Persamaan [2.4] dikenal dengan Newton Interpolatory divided difference formula.
2.2.2 Algoritma Interpolasi Newton
Algoritma interpolasi newton sebagai berikut:
Input Number μ0, μ1, …, μn ; value f (x0), f (x1), …, f (xn)
Output The Number F0,0 , F1,1, …, Fn,n where
P(μ) = Σ Π−
= =

1
1 0
, ( )
i
j
n
i
Fi i μ μj
Step1 For i = 1,2, …, n
For j = 1,2, …, i
Set Fi,j =
i i j
Fi j Fi j

− − −


μ μ
, 1 1, 1
Step2 Output (F0,0 , F1,1, …, Fn,n); (Fi,i is f[μ0, μ1, …, μi])
Stop

Metode Perancangan
Perancangan sistem dipakai untuk memberikan perencanaan dalam membangun sistem aplikasi data mining. Perancangan ini dimulai dari menentukan alur kerja sistem berikut data yang mengalir dalam sub sistem yang ada, dilanjutkan dengan merancang database, dan merancang proses-proses yang ada di setiap sub sistem. Metode yang digunakan adalah metode terstruktur menggunakan data flow diagram sebagai tool dalam perancangan sistem.

Perancangan Model Proses dengan menggunakan Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks (context diagram) digunakan untuk menggambar hubungan input/output antara sistem dengan dunia luarnya, suatu diagram konteks selalu mengandung satu proses saja yang mewakili proses seluruh sistem.
Perancangan data flow diagram dimulai dari menentukan entitas yang terlibat dalam sistem serta aliran data yang keluar dan masuk sistem dari entitasentitas tersebut. Terdapat entitas Bagian Sistem Informasi Manajemen (SIM),
Pimpinan dan Bagian Pemasaran. Sistem Data Mining sendiri terletak diluar sistem informasi manajemen yang ada. Hubungan entitas tersebut digambarkan dalam data flow diagram (DFD) diagram konteks yang ditampilkan pada




Diagram gambar 2 menerangkan gambaran dari seluruh sistem secara umum, dimana Bagian SIM memberikan data nasabah dan transaksinya ke system data mining, pimpinan memberikan data produk asuransi, serta bagian pemasaran memberikan data pendapatan nasabah. Hasil output yang diinginkan adalah prediksi nilai angsuran terbaik bagi calon nasabah tersebut.

Perancangan Model Proses dengan menggunakan Diagram Arus Data
(Data Flow Diagram / DFD) Level 1

Proses pada diagram arus data level 1 dibagi menjadi lima proses, yaitu proses SIM, proses rekap, proses data cleaning, proses clustering, proses analisis, seperti yang ditampilkan pada gambar 3.




Perancangan Model Proses dengan menggunakan Diagram Arus Data (Data Flow Diagram / DFD) Level 2 Proses SIM.

Proses pada diagram arus data level 2 proses SIM ini dibagi menjadi 2proses, yaitu pelayanan nasabah dan pendataan produk, seperti yang ditampilkan pada gambar 4.



Bagian SIM menginputkan data nasabah dan transaksi, kemudian data nasabah disimpan pada tabel nasabah dan data pembayaran premi disimpan pada tabel pembayaran premi, selain itu bagian SIM juga menginputkan data besar
angsuran. Kemudian data besar angsuran disimpan pada tabel besarangsuran. Bagian pimpinan menginputkan data produk asuransi, kemudian data produk asuransi disimpan pada tabel produk.

Mati Muda Akibat Kurang Gaul?

03.01 Edit This 0 Comments »
Hasil penelitian Georgia Mason dari tim Universitas Guelph, Kanada, mencatat bahwa gajah yang hidup di kebun binatang relatif memiliki umur yang lebih pendek jika dibandingkan dengan gajah yang hidup di alam liar.
Penelitian yang dilakukan terhadap 4500 gajah asal Asia dan Afrika yang hidup di kebun binatang di Eropa dan AS pada tahun 1960 - 2005 mencatat pada umumnya hewan tersebut mati muda. Hal ini berbeda dengan gajah yang hidup di hutan liar, yang rata-rata memiliki kesempatan hidup satu dekade lebih lama.
Hasil penelitian tersebut mencatat bahwa jangka hidup medium untuk gajah Afrika sekitar 17 tahun, sedangkan gajah yang berada di Taman Nasional Kenya masih hidup di usianya yang menginjak 56 tahun.
Gajah Asia di kebun binatang hanya memiliki kesempatan hidup sampai usia 19 tahun dan gajah pekerja yang berprofesi sebagai pemain sirkus di Myamnmar Timber Enterprise masih bekerja di usia 42 tahun.
Pemicu terbesar mati muda para gajah yang hidup di kebun binatang adalah stress berat karena ditempatkan di ruangan terbatas. Selain itu, tidak terpenuhinya kebutuhan bersosialisasi dan mengalami obesitas. (*/livescience.com/X-5 dalam Media Indonesia 17/12/08)
Ini memang penelitian terhadap gajah, bukan manusia.
Tetapi, jika gajah saja yang hidup dalam ketertutupan dan kurang pergaulan dengan sesamanya bisa stress berat, dan ini jadi salah satu faktor penyebab mereka mati lebih muda dibanding yang hidup di alam terbuka dan bersosialisasi (bergaul) dengan sesama,.......... gimana dengan manusia?
Ada kemungkinan juga manusia yang mengurung dirinya dan enggan bergaul dengan orang-orang di sekitar bisa juga mengalami tingkat stress yang lebih tinggi.
Jadi, sepertinya ungkapan bahwa silaturahmi (bergaul dengan baik) bisa memperpanjang umur benar juga ya?

Yang Lebih Kaya dan Mencintai Fitnah

18.14 Edit This 0 Comments »

Seperti biasa, Abu Nawas berjalan-jalan mengunjungi pasar. Tempat inilah yang paling ia sukai karena dari tempat ini ia dapat mempublikasikan ide-idenya ke masyarakat luas secara langsung.

Tiba-tiba ia berdiri di suatu tempat yang cukup tinggi untuk di dengar seluruh orang di pasar. Dengan suara agak keras, ia mulai berpidato."Saudara-saudara sekalian. Ada yang perlu saudara-saudara ketahui tentang Raja kita yang tercinta, Baginda Harun Al Rasyid."

Seluruh isi pasar terdiam, pandangan tertuju padanya. Orang-orang di pasar itu menunggu- nunggu kalimat berikutnya yang akan dikeluarkan oleh Abu Nawas. Melihat pandangan semua tertuju padanya, Abu Nawas semakin percaya diri.

"Kalian harus tahu, bahwa sebenarnya Baginda Harun Al Rasyid lebih kaya dari pada Allah"

Tiba-tiba bergemeruhlah suara orang-orang dipasar. Semua orang tersentak mendengar kata-kata yang keluar mulut si Abu Nawas.

"Tenang....tenang.....tenang saudara. Masih ada lagi."

Lagi-lagi seluruh orang pasar terdiam.

"Baginda kita itu, sebenarnya sangaaaaaaat mencintai fitnah."

Meledaklah lagi gemuruh orang seluruh pasar. Banyak yang memprotes omongan Abu Nawas. Tetapi si Abu Nawas nampak tenang-tenang saja tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Tiba-tiba sejumlah tangan merengut kedua lengan Abu Nawas. Tetapi Abu Nawas berusaha tetap tenang. Ia tahu itu adalah tangan-tangan dari punggawa-punggawa kerajaan. Diseretlah Abu Nawas menghadap raja Harun Al Rasyid.

Dengan muka geram, raja Harun Al Rasyid menginterogasi Abu Nawas dihadapan penasehat-penasehatnya. "Apakah benar dipasar kamu mengatakan bahwa Aku lebih kaya dari Allah?"

"Benar baginda."

Makin geramlah Harun Al Rasyid.

"Apakah benar kamu juga mengatakan bahwa aku mecintai fitnah?"

"Maaf, Baginda. Itu benar adanya," jawab Abu Nawas tenang.

"Pengawal!! Bawa Abu Nawas ke penjara. Gantung dia besok pagi."

"Tenang, Baginda. Beri saya kesempatan untuk menjelaskan apa maksud kata-kata saya itu." Abu Nawas memohon dengan ekspresi yang memelas.

"Cepat katakan! Sebelum kau temui ajalmu."

"Begini Baginda. Maksud kata-kata saya bahwa Baginda lebih kaya dari Allah adalah baginda memiliki anak, sedang Allah tidak dimemiliki anak. Bukan begitu Baginda?"

Harun Al Rasyid terdiam. Dia tersenyum dalam hati. "Dasar. Si Abu Nawas."

"Terus, maksud kata-katamu bahwa aku mencintai fitnah?"

"Maksudnya, bahwa Baginda sangat mencintai istri dan anak-anak Baginda sendiri. Padahal mereka dapat menjadi fitnah bagi Baginda. Bukan begitu Baginda?"

Harun Al Rasyid pun hanya bisa geleng-geleng kepala. "Lantas, kenapa kamu teriak-teriak di pasar? Yang nggak ngerti omonganmu kan bisa marah."

"Yah, kalau masyarakat marah. Nanti kan Saya dipanggil oleh, Baginda."

"Kalau Aku sudah memanggil, memang kenapa?"

"Hmmmm....Yah...biar dikasih hadiah, Baginda," ucap Abu Nawas lirih.

Baginda pun hanya bisa tersenyum simpul. Lalu diberikannya sekantung uang dinar ke Abu Nawas.

Abu Nawas dan Kambing

10.00 Edit This 0 Comments »


Di negeri Persia hiduplah seorang lelaki yang bernama Abdul Hamid Al-Kharizmi, lelaki ini adalah seorang saudagar yang kaya raya di daerahnya, tetapi sayang usia perkawinannya yang sudah mencapai lima tahun tidak juga dikaruniai seorang anak. Pada suatu hari, setelah shalat Ashar di Mesjid ia bernazar, “ya Allah swt. jika engkau mengaruniai aku seorang anak maka akan kusembelih seekor kambing yang memiliki tanduk sebesar jengkal manusia”. Setelah ia pulang dari mesjid, istrinya yang bernama Nazariah berteriak dari jendela rumahnya:

Nazariah : “hai, hoi, cuit-cuit, suamiku tercinta, aku sayang kepadamu, ayo kemari, cepat aku ggak sabaran lagi, kepingen ni, cepat, aku kepengen ngomong”

Abdul heran dengan sikap istrinya seperti itu, dan langsung cepat-cepat dia masuk kerumah dengan penasaran sebesar gunung.

Abdul : h, h, h, h, h, h, nafasnya kecapaian berlari dari jalan menuju kerumahnya “ada apa istriku yang
cantik?”
Nazariah : “aku hamil kang mas”
Abdul : “kamu hamil?, cihui, hui, “

Sambil meloncat-loncat kegirangan di atas tempat tidur, Plok, dia terperosok ke dalam tempat tidurnya yang terbuat dari papan itu.

Tidak lama setelah kejadian itu istrinya melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat cantik dan lucu. Dan diberi nama Sukawati

Pak lurah : “Anak anda kan laki-laki, kenapa diberi nama Sukawati?”
Abdul : “dikarenakan anak saya laki-lakilah makanya saya beri nama Sukawati, jika saya beri nama
Sukawan dia disangka homo.
Abdul : “Hai Malik (ajudannya) cepat kamu cari kambing yang mempunyai tanduk sebesar jengkal manusia”.
Malik : “tanduk sebesar jengkal manusia?” ia heran “mau cari dimana tuan?”
Abdul : “cari di dalam hidungmu dongol, ya cari diseluruh ke seluruh negeri ini”

Beberapa hari kemudian.

Malik : “Tuan Abdul, saya sudah cari kemana-mana tetapi saya tidak menemukan kambing yang punya
tanduk sejengkal manusia”
Abdul : “Bagaimana kalau kita membuat sayembara, cepat buat pengumuman ke seluruh negeri bahwa kita
membutuhkan seekor kambing yang memiliki tanduk sejengkal manusia untuk disembelih”

Menuruti perintah tuannya, Malik segera menempelkan pengumunan di seluruh negeri itu, dan orang-orang yang memiliki kambing yang bertandukpun datang kerumah Abdul, seperti pengawas Pemilu, Abdul memeriksa tanduk kambing yang dibawa tersebut.

Abdul : “hai tuan anda jangan menipu saya, kambing ini tidak memiliki tanduk sebesar jengkal manusia”
kemudian ia pergi ke kambing lain “jangan main-main tuan, ini tanduk kambing palsu”.

Setelah sekian lama menyeleksi tanduk kambing yang dibawa oleh kontestan sayembara, ternyata tidak satupun yang sesuai dengan nazarnya kepada Allah swt. Abdul hampir putus asa, tiba-tiba.

Abdul : “aha, saya teh ada ide, segera kamu ke ibu kota dan jumpai pak Abu dan katakan saya ingin
meminta tolong masalah saya.

Malik segera menuruti perintah tuannya, dan segera menuju ibu kota dan menjumpai Pak Abu yang punya nama lengkap Abu Nawas.

Malik : “Pak Abu, begini ceritanya, cus, cues, ces. Pak Abu bisa bantu tuan saya”
Pak Abu : “katakan pada tuan kamu, bawa kambing yang punya tanduk dan bayinya tersebut besok pagi ke mesjid Fathun Qarib.

Malik segera pulang dan memberitahukan kepada tuannya bahwa Pak Abu bisa membantu dan cus, cues, ces, sstsst,

Di esok pagi Abdul menjumpai Pak Abu dengan seekor kambing yang punya tanduk dan anaknya yang masih bayi tersebut, beserta istrinya.

Pak Abu : “Baiklah tuan Abdul, jika nazarmua kepada Allah swt. menyembelih kambing yang punya tanduk
sebesar jengkal manusia, sekarang tunjukkan mana kambing yang kau bawa kemari, dan mana anakmu”
Abdul : “ini kambing dan anak saya Pak Abu”

Pak Abu kemudian mengukur tanduk kembing tersebut dengan jengkal anak bayi tersebut dan Pak abu memperlihatkannya ke Abdul

Pak Abu : “sekarang kamu sudah bisa membayar nazarmu kepada Allah swt. karena sudah dapat kambing yang pas”
Abdul : “cihui, uhui, pak Abu memang hebat”, dia meloncat-loncat kegirangan di dalam mesjid setelah melakukan sujud syukur, dan tiba-tiba sleit, dia terpeleset jatuh, karena lantainya baru saja di pel oleh pengurus mesjid itu

Nasi Goreng

05.16 Edit This 0 Comments »

Dua pasang muda mudi sedang berada dalam sebuah restoran.setelah berembuk mereka memanggil pelayanan ,”Mas, kami pesan empat nasi goreng. Satu nasinya jangan terlalu pedas, yang satu agak pedas, yang satu lagi nggak usah pake saos dan satu lagi nggak usah pakai kecap, yang jangan terlalu pedas garamnya banyakin dikit, yang agak pedas jangan pake micin, yang gak pake kecap krupuknya minta dibanyakin, kalau pake acar, banyakin timunnya, trus nasinya jangan terlalu keras, dan satu lagi, jangan pake lama!” kata salah seorang dari mereka. ”Okeh!” jawab pelayan trus menuju keruang masak.

“Yud, buatkan 4 nasi goreng, Extra pedas!” Pesan Ade”

Minumnya?”

“ga usah pake minum,biar MAMPUSS sekalian!”